Thursday, October 1, 2009

Muting Dengan Cepat

Muting juga banyak dipakai pada situasi – situasi musik groove yang funky, dimana tangan picking kita melakukan strumming konstan pada not 16th, dan misalnya tangan fretting kita memegang akord bentuk E9 [bisa dimainkan dengan memencet senar D fret ke 6 sambil melakukan barre pada senar yang lebih kecil pada fret ke 7, dan mungkin kalau bisa silakan ditambahkan akar akord di senar A sekalian, ini adalah bentuk akord funk kesukaan banyak orang ]. Dengan bermain groove funk, kita harus memotong bunyi bergantian antara bunyi akord dan bunyi perkusif, dengan rhytm konstant umumnya diresolusi not 16th pada setiap bar. Bunyi perkusif pada partitur sering diberi lambang sebagai symbol “X”. Ketika kita melihat banyak symbol “X” itu bergantian dengan akord, maka cara memainkan not perkusifnya adalah dengan mengangkat sedikit jari – jari tangan fretting kita, sehingga sebuah bentuk akord tidak ditekan sempurna melainkan tersentuh jari – jari saja.

Yang jadi faktor utama pada bahasan ini adalah, sejauh mana jari – jari kita mengendurkan tekanan terhadap akord yang sedang dimainkan. Tangan kita bisa tetap membentuk suatu akord tertentu, tetapi sedikit mengendurkan tekanan untuk memisahkan senar agar tidak menempel pada fret, dan memotong bunyinya. Ketika jari – jari kita benar – benar meninggalkan senar, maka itu adalah tanda bahwa kita terlalu mengendurkan tangan, yang akan menimbulkan suatu suara yang tidak diinginkan, dan itu berarti kita salah dalam melakukannya.

Untuk melakukan teknik ini [ya sebaiknya semua orang bisa melakukannya karena ini adalah teknik yang menyenangkan ] adalah dengan menyiapkan sebuah bentuk akord, pada posisi muting, memulai sebuah pola strumming, dan tekankan bunyi akord di waktu – waktu tertentu yang menurut kita terdengar enak Usahakan agar pola rhytm kita tetap pada jalurnya dan jangan sampai terpengaruh dengan pola pada tangan fretting yang sedang bergantian melakukan fretting dan muting, karena proses ini akan berlangsung dengan sendirinya secara natural, jadi prioritasnya adalah tetap fokus pada groove dan timing dari pola ritmik kita.

Di dalam studio, seorang gitaris kadang – kadang akan melilitkan suatu kain pada neck, disekitar nut, dan mengencangkannya sampai sekedar bisa untuk meredam open strings. Ini jelas cara yang curang :p tapi benar – benar bisa membantu pada bagian – bagian tertentu pada permainan gitar yang tidak bergantung pada open strings. Misalnya saja kita bermain solo 8 bar pada sebuah rekaman lagu pop, dan setelah 10 kali kita melakukan pengisian solo, semuanya hampir sempurna tetepi misalnya lagi selalu ada open E yang berbunyi di bar yang sama bertepatan ketika licks kita yang luar biasa harus dimainkan, apakah kita akan memutuskan untuk melakukan kecurangan ini? :p

Dalam situasi seperti diatas, ketika kita tidak mungkin bisa melakukan alasan untuk mundur sementara untuk berlatih intensif [lagi], sementara kita semua tahu kalau setiap waktu di studio itu berharga mahal, dan tidak akan pernah cukup kecuali kita memang punya studio sendiri, maka cukup adil kalau kita bisa mencoba melakukan cara apapun untuk menyelesaikan musik kita secara efektif

No comments:

Post a Comment